Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan hidup manusia, terutama dalam beraktivitas. Banyak kegiatan yang kini dilakukan secara online, salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar. Pengurangan bahkan peniadaan kegiatan belajar mengajar di kampus menjadi keputusan yang tepat untuk mencegah transmisi COVID-19. Namun, sudahkah kamu merasakan berbagai dampak positif kuliah online di masa pandemi COVID-19? Yuk, simak di sini!
Kuliah online atau daring menjadi pilihan alternatif kegiatan belajar mengajar (KBM) perkuliahan di tengah pandemi COVID-19. Tahun ajaran baru perguruan tinggi yang akan atau bahkan sudah dimulai di banyak universitas membuat para mahasiswa harus menjalani aktivitas perkuliahan. Semua kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dan presentasi diupayakan tetap berjalan dengan berbagai penyesuaian. Untuk kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara offline, tentu akan mengikuti protokol kesehatan kampus. Sementara itu, untuk perkuliahan online, para mahasiswa dan dosen dapat menyiapkan perangkat yang dapat mendukung aktivitas belajar mengajar.
Kegiatan perkuliahan daring dilaksanakan dengan beberapa aplikasi yang menyediakan layanan tatap muka berupa audio dan video, seperti Zoom, Skype, Google Meet, Microsoft Teams, dan WhatsApp Group. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan keefektifan dan ketercapaian mutu pembelajaran yang telah direncanakan.
Keberlangsungan KBM online ini tetap menuai pro dan kontra. Beragam dampak positif dan negatif hadir dari perkuliahan yang dilakukan tanpa tatap muka langsung. Di luar dampak negatif seperti hambatan komunikasi karena kendala jaringan internet, ternyata kuliah online di tengah pandemi COVID-19 juga memiliki dampak positif. Simak rangkuman ITEBA berikut ini.
Dampak Positif Kuliah Online di Masa Pandemi COVID-19
1. Kelengkapan bahan ajar dari dosen
Pada saat perkuliahan dilakukan secara offline, mahasiswa dituntut untuk mencari beragam materi sendiri, baik di perpustakaan maupun di toko buku. Lain halnya dengan kondisi saat ini, seluruh materi kegiatan belajar mengajar perkuliahan akan disiapkan oleh dosen sehingga bisa memudahkan mahasiswa untuk mengulang bahan ajar di rumah. Akan tetapi, metode perkuliahan jarak jauh juga menantang para dosen untuk menciptakan materi yang lebih interaktif, mudah diakses, dan lebih kreatif untuk membantu mahasiswa lebih mudah belajar.
2. Mahasiswa mudah menyerap ilmu
Salah satu sisi positif kuliah secara daring adalah kemudahan mahasiswa dalam memahami materi ajar. Berkat teknologi digital, mahasiswa dapat menyaksikan perkuliahan dari dosen, seperti pembelajaran secara privat. Layar presentasi yang berukuran besar dapat disaksikan dari laptop, komputer atau gadget yang langsung di depan mata. Hal ini tentu menguntungkan dibanding pada saat berkuliah di kelas, kadang kala ada mahasiswa yang duduk terlalu jauh sehingga tidak dapat menangkap dan melihat materi kuliah dengan jelas.
Dengan perkuliahan online mahasiswa dapat memahami materi lebih jelas dan dapat mengajukan pertanyaan. Hal ini berbeda dengan perkuliahan luring, keramain kelas kadang menyulitkan mahasiswa menangkap materi yang diajarkan.
3. Manajemen waktu lebih baik
Perkuliahan daring membuatmu bisa menghemat waktu. Mengapa demikian? Dengan kuliah online, tidak ada waktu yang terbuang akibat perjalanan berangkat menuju kampus dan pulang ke rumah. Stres akibat perjalanan juga berkurang. Waktu yang ada bisa digunakan untuk istirahat, olahraga, maupun mengulang bahan ajar dan mengerjakan tugas dengan pikiran yang lebih jernih.
Kamu ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di tengah pandemi COVID-19? Yuk, segera bergabung menjadi keluarga besar ITEBA!
Kunjungi website ITEBA untuk informasi lebih lanjut dan lakukan pendaftaran di sini!