Teknologi menjadi alternatif utama untuk berkomunikasi di kala pandemi COVID-19, tak terkecuali untuk para individu tuli saat beraktivitas. Google telah menambahkan Live Transcribe, aplikasi yang berfungsi membuat transkrip dari percakapan. Aplikasi ini teruji dapat membantu para individu tuli dalam berinteraksi dengan individu dengar. Apa saja keunggulan Live Transcribe? Simak lengkapnya di sini!
Di tengah kenormalan baru saat ini, teknologi juga berperan besar dalam kegiatan bekerja, belajar, dan berkomunikasi. Bagi mereka individu tuli atau hard of hearing (HoH), menggunakan teknologi bisa menjadi hal yang menantang.
Menurut World Health Organization (WHO), masyarakat tuli diperkirakan berjumlah 5% dari seluruh populasi dunia atau sekitar 466 juta orang. Medium komunikasi bagi mereka adalah bahasa Isyarat. Akan tetapi, sejak lima tahun ke belakang, teknologi Automatic Speech Recognition (ASR) telah membuka akses bagi individu tuli untuk berkomunikasi.
Beruntungnya, kini teknologi telah memfasilitasi masyarakat tuli untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah aplikasi Live Transcribe. Aplikasi ini dapat membantu teman-teman tuli memahami tuturan dengan lebih jelas. Aplikasi ini sangat membantu di saat komunikasi kini harus dibatasi oleh penggunaan masker atau saat berkomunikasi secara virtual melalui gadget.
Cara Pakai Live Transcribe: Aplikasi untuk Disabilitas
Aplikasi Live Transcribe ini dapat bekerja seperti fitur Speech-To-Text (STT) saat kamu melakukan video conference. Aplikasi untuk disabilitas ini dapat mentranskrip suara menjadi teks.
Hadir untuk membantu masyarakat tuli, aplikasi Live Transcribe dapat diakses dengan beberapa langkah. Berikut cara menggunakan Live Transcribe yang telah ITEBA rangkum.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah download aplikasi Live Transcribe di Google Play Store. Setelah itu, sodorkan smartphone ke sumber suara. Ucapan yang terdeteksi akan ditranskripsikan oleh Artificial Intelligence (A.I.).
Kamu bisa mengganti bahasa yang ingin digunakan, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Terdapat lebih dari 70 bahasa yang dapat dikenali, termasuk bahasa Sunda, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Korea, dan lainnya. Hasil dari captioning ini bisa disimpan di Ms.Word lewat situs www.webcaptioner.com. Dikutip dari Theverge.com, rencananya Google akan menambahkan fitur suara lain, seperti suara anjing menggonggong atau ketika seseorang mengetuk pintu, suara telepon berdering, tawa, mobil, atau musik.
Perkembangan teknologi nyatanya telah mampu memudahkan seluruh aktivitas di kala pandemi. Kamu ingin menempuh pendidikan di bidang teknologi supaya dapat memberikan manfaat untuk sekitar? Yuk, bergabung dengan keluarga besar Institut Teknologi Batam (ITEBA)!
Di ITEBA, kamu dapat mengasah skill teknologi lebih mendalam. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi website ITEBA. Yuk, daftar di sini!