ITEBA: KOMUNIKASI memegang peran penting dalam dalam menyampaikan pesan visual, banyak orang selalu meremehkan peran komunikasi dalam mendesain sesuatu hal. Dan ini banyak menjadi bahan perdebatan umum, bahwa seharusnya komunikasi merupakan kata kunci bagi menterjemahkan apa yang tidak dapat disampaikan menjadi fakta yang bisa dipahami secara umum. Tidak banyak, yang tahu bahwa peran komunikasi jembatannya bahasa verbal dan non verbal.
Sepintar apa anda, sehebat apa pun anda bekerja, jangan pernah mengatakan anda bisa menterjemahkan dengan baik apa yang akan anda katakan, apa yang akan anda presentasikan dengan baik. Jika anda hanya mengandalkan keunggulan anda dalam satu bidang saja. Tanpa, komunikasi yang jelas dengan menggunakan bahasa universal yang menjadi jembatan bagi semua unsur informasi dan ilmu pengetahuan akan sulit bagi anda memaparkannya kepada publik dan itu fakta. Apa pun ceritanya, kita hanya bagian dari unsur komunikasi dan potongan-potongan dari ilmu pengetahuan yang begitu luasnya.
Mari lebih jauh kita lihat, dimana kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator ( penyampai pesan ) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” ( dalam Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan ).
Jadi ketika ada program studi Desain Komunikasi Visual seni bisa dikomunikasikan dalam menyampaikan pesan ( arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto,tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar ilmu tata rupa.
Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).
Di Indonesia kegiatan desain dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, yang terdiri dari:
a. Desain Produk Industri (Industrial Design)
b. Desain Komunikasi Visual (Visual Communication Design)
c. Desain Interior (Interior Design)
Profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan, baik yang menyangkut komunikasi, media, citra, tanda maupun nilai. Dari aspek keilmuan, desain komunikasi visual juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi multimedia, dan teknik persuasi pada masyarakat. (Sachari, 2005:9)
Cenadi (1999:4) menjelaskan pengertian Desain komunikasi visual sebagai desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut.
Ruang lingkup desain komunikasi visual, meliputi:
• Desain Grafis Periklanan (Advertising)
• Animasi
• Desain Identitas Usaha (Corporate Identity)
• Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics)
• Desain Multimedia
• Desain Grafis Industri (promosi)
• Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain)
• Cergam (komik), Karikatur, Poster
• Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi
Dalam buku ‘Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa,’ karangan Agus Sachari menjelaskan Desain Komunikasi Visual adalah Profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra tanda maupun nilai.
Dan disinilah kombinasi dari komunikasi dalam program studi Desain komunikasi Visual menjadi kajian yang mengaitkan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi multimedia dan teknik persuasi dalam masyarakat. Jadi memahami sebuah karya seni tidak semudah diperkirakan orang, jika tidak memahami komunikasi si pembuat seni atau karya. Sekali lagi, penulis mengingatkan bahwa tidak ada satu pun bidang ilmu yang terlepas dari peran komunikasi. Apa pun ceritanya, seorang komunikator ulung tidak saja bisa mendisain sebuah karya seni, namun bisa menterjemahkannya dalam berbagai bahasa manusia. Tidak menutup kemungkinan bahasa di alam semesta. (adm/hen)***