Makassar, 29 Agustus 2024 – Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Institut Teknologi Batam (ITEBA), Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi, menghadiri undangan dari Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bapak Muhammad Yusuf, dalam acara puncak apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) 2024 di Anjungan Pantai Losari, Makassar.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat teras KKP, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta perwakilan pemerintah daerah. Dalam kesempatan ini, Dr. Eng. Ansarullah Lawi atau yang akrab disapa Pak Lawi, menjelaskan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan tentang kerja sama antara ITEBA, KKP, dan PT Free The Sea dalam mengelola sampah laut di Pulau Buluh, Kota Batam.
Pak Lawi memaparkan konsep Ekonomi Sirkular yang diusung ITEBA sebagai bagian dari inisiatif ini, dengan memanfaatkan teknologi sistem pengolahan sampah plastik non-PET untuk diubah menjadi paving block. Sementara itu, sampah plastik PET akan diolah oleh PT Free The Sea menjadi produk bernilai tambah, seperti Coffee Maker. Pak Lawi menekankan bahwa dukungan penuh dari sisi pemerintah melalui KKP sangat penting untuk mewujudkan Pulau Buluh yang lebih baik, mengingat saat ini wilayah tersebut menerima sampah kiriman sebesar 60% dari total sampah laut, dengan penambahan volume mencapai sekitar 4 ton setiap dua jam, berdasarkan hasil wawancara dengan Lurah Pulau Buluh.
“ITEBA berkomitmen untuk berkontribusi melalui penelitian dan inovasi dalam pengelolaan sampah laut. Kerja sama antara akademisi, industri, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi lingkungan,” ujar Pak Lawi di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Tidak hanya dengan KKP, Pak Lawi juga menjelaskan kepada Pj Walikota Parepare, Akbar Ali, mengenai konsep teknologi pengolahan sampah plastik yang dikembangkan ITEBA. Diskusi ini menekankan pentingnya penerapan teknologi inovatif dalam mengurangi dampak negatif sampah plastik terhadap ekosistem laut dan masyarakat pesisir.
Menteri Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi inisiatif dan inovasi yang diusulkan oleh ITEBA. Beliau berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mengurangi sampah laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. “Gernas BCL 2024 adalah langkah penting, dan kami berharap semakin banyak pihak yang terlibat untuk membuat laut Indonesia bersih dan sehat,” kata Menteri Trenggono.
Acara ini menjadi momentum penting bagi ITEBA untuk memperkuat peran akademisi dalam mendukung program pemerintah. Kehadiran ITEBA di Gernas BCL 2024 menunjukkan komitmen nyata perguruan tinggi dalam menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan guna menjaga laut Indonesia tetap sehat.