
Batam, 27 November 2025 — Politeknik Negeri Batam menyelenggarakan seminar “Zero Waste – Think Sustainability, Act Locally” pada Rabu, 26 November 2025, dengan melibatkan Pemerintah, Akademisi, dan praktisi lingkungan. Institut Teknologi Batam (ITEBA) berperan signifikan dalam kegiatan ini melalui kehadiran Wakil Rektor I, Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi, M.Eng., yang memandu sesi talkshow, adapun tema seminar ini sejalan dengan fokus riset beliau yang selama ini banyak menyoroti isu keberlanjutan, teknologi lingkungan, dan pengelolaan sampah berbasis inovasi.
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Negeri Batam yang juga merupakan Ketua Ikatan Alumni ITB, Bapak Ir. Bambang Hendrawan, S.T., M.S.M. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong implementasi konsep Zero Waste di level lokal, terlebih Batam sebagai kota industri dan perdagangan yang berkembang pesat.
Hadir mewakili Wali Kota Batam, Bapak Ir. Suhar, S.T. M.PWK selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Batam. Beliau menegaskan bahwa implementasi pengelolaan sampah berbasis keberlanjutan memerlukan dukungan regulasi, inovasi teknologi, serta partisipasi aktif dari masyarakat dan institusi pendidikan.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Bapak David Christian Hutagaol, S.T., M.T. – perwakilan FORPASI dan IA ITB Kepri, Ibu Arniati, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CPA. – Wakil Direktur II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum PoliBatam, Bapak Muhammad Iqbal Feliansyah Putra, S.IP selaku Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.
Hadir pula beberapa Dosen dan Mahasiswa dari berbagai Program studi di ITEBA antara lain Bapak Dr. Sabarinsyah, S.Si., M.Si dari Prodi Matematika, Bapak Ir. Dimas Akmarul Putera, S.T., M.T dari Prodi Manajemen Rekayasa, dan Ibu Hazimah, S.Si., M.Si dari Prodi Perdagangan Internasional
Dalam pemaparan para narasumber, sejumlah persoalan nyata di lapangan terkait pengelolaan sampah di Kota Batam mengemuka, antara lain: Keterbatasan anggaran untuk pengadaan armada pengangkutan sampah, minimnya lokasi TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang memadai, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah, dan masih lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran terkait pengelolaan persampahan.
Diskusi berlangsung dinamis, menghadirkan perspektif akademik, kebijakan, dan implementasi teknis lapangan. Seluruh pihak sepakat bahwa upaya menuju Zero Waste harus dimulai dari langkah-langkah sederhana di tingkat individu dan komunitas, selaras dengan semangat “Act Locally” yang ditekankan dalam seminar.
Kehadiran ITEBA dalam kegiatan ini menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pengembangan riset dan kontribusi nyata terhadap isu keberlanjutan di Kota Batam.






-Tim Publikasi Humas



