Pada Jumat, 8 November 2024, Wakil Rektor 1 ITEBA, Dr. Eng. Ansarullah Lawi, yang juga sebagai Ketua Badan Kerjasama Manajemen Rekayasa (BKSMR), bersama Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa ITEBA, Ir. Aulia Agung Dermawan, S.T., M.T., menghadiri Rapat Kerja BKSMR yang diadakan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Rapat ini diinisiasi oleh Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa ITB, Dr. Made Andriani, ST., MT., dan bertujuan untuk menyusun kurikulum inti Manajemen Rekayasa bagi seluruh program studi sejenis di Indonesia.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Dewan Pembina BKSMR, Dr. Ir. Lucia Diawati, serta Ketua BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia), Nurhadi Siswanto, S.T., MSIE, Ph.D. Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan dari berbagai universitas, seperti UISI, IT Dell, Telkom University, UII, dan ULBI. Diskusi yang berlangsung menjadi langkah strategis dalam merumuskan kurikulum standar yang akan memperkuat kualitas pendidikan Manajemen Rekayasa dan memenuhi kebutuhan industri serta stakeholder terkait.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BKSTI menyampaikan dukungannya kepada BKSMR yang saat ini berkembang sebagai asosiasi mandiri setelah sebelumnya berada di bawah BKSTI. Beliau membuka opsi bagi BKSMR untuk menentukan arah organisasi, baik berpisah sepenuhnya maupun tetap melekat pada BKSTI sebagai chapter khusus Manajemen Rekayasa.
Pak Lawi mengungkapkan apresiasi atas dukungan yang diberikan Ketua BKSTI serta antusiasme peserta rapat dalam menyusun kurikulum inti ini. “Kami berkomitmen untuk membentuk kurikulum yang mencerminkan perkembangan keilmuan Manajemen Rekayasa, serta memastikan lulusan kami diakui dan siap bersaing di dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ujarnya.
Diharapkan, penyusunan kurikulum inti ini akan memperkuat kompetensi lulusan program studi Manajemen Rekayasa di seluruh Indonesia, sehingga mampu menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis serta memenuhi tuntutan era teknologi dan manajemen modern.