
Batam – Institut Teknologi Batam (ITEBA) kembali mencetak prestasi di tingkat nasional. Berdasarkan surat resmi Direktorat Hilirisasi dan Kemitraan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, nomor 0328/C4/AL.04/2025 tertanggal 11 Juli 2025, tim Dosen ITEBA dinyatakan lolos sebagai penerima Program Dana Padanan (Matching Fund) 2025 Kedaireka dengan anggaran Rp. 443.162.500. Surat yang ditandatangani Direktur Hilirisasi dan Kemitraan, Bapak Yos Sunitiyoso, ini mengukuhkan keberhasilan tim ITEBA dalam program prestisius tersebut.
Proposal bertajuk “Optimalisasi Dakwah untuk Persatuan Muballigh Kota Batam Melalui Transformasi Digital Manajemen Masjid dan Penguatan Peran Da’i dengan Aplikasi Masjida untuk Mewujudkan Masyarakat Madani” berhasil terpilih untuk mendapatkan pendanaan program. Proposal ini diketuai oleh Dr. Ir. Ririt Dwiputri Permatasari (ITEBA), dengan anggota Dr. M. Ansyar Bora, S.T., M.T (ITEBA) Luki Hernando, S.Kom., M.Kom (ITEBA), Dr. Ir. Larisang, MT., IPU (Universitas Ibnu Sina), Dr. Muhammad Ropianto, M.Kom (Universitas Ibnu Sina), Tommy Saputra, SE., MM (Universitas Ibnu Sina), Fitri Mehdini A, S.H.I., M.Hum (STAI Ibnu Sina), dan Dukhroni Ali, S.Pd.I., M.Pd (STAI Ibnu Sina), dengan mitra industri dari PT Batam On.
Keberhasilan ini menjadi momen bersejarah bagi ITEBA, karena untuk pertama kalinya kampus ini berhasil menembus Program Kedaireka. Di tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sendiri, hanya dua tim dari dua perguruan tinggi yang berhasil lolos Program Matching Fund tahun ini, salah satunya adalah tim dari ITEBA.
Program Kedaireka merupakan program strategis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mempertemukan perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam rangka hilirisasi riset dan inovasi. Program ini menjadi wadah untuk mengomersialkan hasil penelitian agar lebih bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Inovasi yang diusung tim ITEBA mengusung konsep transformasi digital dalam pengelolaan masjid di Kota Batam, dengan fokus pada peningkatan efektivitas dakwah, penguatan peran muballigh, dan pengelolaan manajemen masjid melalui aplikasi Masjida. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan profesionalisme pengelolaan masjid, namun juga mendorong terwujudnya masyarakat madani di era digital.
Ketua tim, Ririt Dwiputri Permatasari, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi lintas institusi. “Kolaborasi akademik dan industri dalam program ini diharapkan mampu mendorong pemberdayaan da’i secara digital dan meningkatkan kualitas dakwah di Batam,” jelasnya.
Rektor ITEBA, dalam pernyataannya, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. “Lolosnya tim ITEBA dalam Program Kedaireka menjadi bukti konkret kontribusi kita dalam menghadirkan inovasi yang solutif dan berbasis kebutuhan masyarakat. Ini juga menandai reputasi ITEBA sebagai perguruan tinggi yang siap berkolaborasi dengan industri dalam membangun Indonesia,” tegas beliau.
Ke depannya, kolaborasi antara ITEBA, Universitas Ibnu Sina, STAI Ibnu Sina, dan PT Batam On diharapkan menjadi model kemitraan antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat. Proyek ini juga diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Dengan keberhasilan ini, ITEBA semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus inovator di Kepulauan Riau dan di tingkat nasional.



-Tim Publikasi Humas