Program Studi Manajemen Rekayasa ITEBA semakin meningkatkan kualitas kurikulum prodinya dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Rabu Tanggal 26 Agustus 2022 Jam 09.00 s/d 11.40 WIB bertempat diruang kelas B3-14 ITEBA yang dilaksanakan secara hybrid atau gabungan daring melalui zoom meeting dan tatap muka. Diskusi ini membahas mengenai evaluasi dan reposisi kurikulum Program Studi Manajemen Rekayasa.
Adapun tujuan FGD ini adalah untuk pengembangan kurikulum program studi Manajemen Rekayasa dan dapat menerima masukan dan informasi terhadap kebutuhan dari pemangku kepentingan dan pengguna lulusan sehingga kurikulum yang dipakai sesuai dengan apa yang diharapkan dari para instansi, organisasi, dan institusi. Rektor ITEBA Prof. Dr-Ing. Ir. H. Hairul Abral, menyatakan pengembangan kurikulum program studi Manajemen Rekayasa ini mampu memetakan apa kebutuhan dari Dunia Industri Dunia Usaha (DIDU) dalam menerima lulusan Manajemen Rekayasa ITEBA nantinya. Sehingga sinergi antara perguruan tinggi dengan industri berjalan sesuai dengan kurikulum.
Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr. Eng. Ansarullah Lawi dalam menyatakan FGD kurikulum nantinya diharapkan memberikan informasi terhadap program studi Manajemen Rekayasa ITEBA tetap mempertahankan banyak kearifan lokal serta termasuk ke dalam kemaritiman. Prodi harus banyak menyumbang mahasiswa yang berkompeten sebagai tenaga kerja karena kita sebagai tuan rumah yaitu Batam. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah bagaimana cara menjadikan mahasiswa prodi MR menjadi “siap tempur” di perusahaan.
Ketua Program Studi Manajemen Rekaysa ITEBA Aulia Agung Dermawan, ST., MT menyatakan bahwa kurikulum disusun mengacu pada kurikulum inti American Society Engineering Management (ASEM), Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI), dan Badan Kerjasama Manajemen Rekayasa (BKMR) yang telah disepakati di workshop Manajemen Rekayasa seluruh Indonesia di Institut Teknologi Del di Toba pada tanggal 11-12 Agustus 2022, serta Visi dan Misi ITEBA, Fakultas Teknologi Industri dan Program Studi Manajemen Rekaysa ITEBA.
Kegiatan FGD ini dihadiri oleh pakar, praktisi, perwakilan organisasi, dan dari pemerintah, yaitu:
- Dr. Ir. Anas Ma’ruf, M.T, Koordinator Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Merdeka Belajar yang memberi masukan tentang visi ITEBA, PEO yang memetakan keinginan konsumen, proyek, dan kemajuan profesi, dan kelebihan ITEBA yaitu dekat dengan topik pariwisata.
- Ery Sugito, S.T., M.T., Logistic and Warehouse Manager PT Techwah Paper Product Indonesia, memberikan masukan tentang leadership, perkuat kuliah rantai pasok, dan kendala-kendala lapangan
- Dr. Abdullah Merjani, Lembaga Pelatihan Ikbal-M-Yos, Wilma Basyar, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, memberi masukan tentang pembekalan mahasiswa tentang produktivitas, kualitas, dan etika
- Ir. Decky Anthony Kifta S.T., M.M. Manager QA PT. NOV Profav, memberi masukan tentang peningkatan skill bahasa terutama bahasa Inggris, meningkatkan pelatihan gambar teknik, dan penerapan MBKM di lokasi magang atau kerja praktek
- Hardiandi, Senior Manager Distribusi PLN Batam Bright Batam, memberi masukan tentang pertajam praktikum dan sertifikasi, dan rekayasa project
- Julizar Abdillah, Director of Operation PT. Sanpro Energy Fabricator, memberi masukan tentang peningkatan skill yang siap diturunkan dilapangan, peningkatan skill software seperti AutoCAD, dan perdalam K3
- Joko Supariyandi, PT Austin Engineering Indonesia, memberi masukan tentang peningkatan skill agar mahasiswa lebih matang dan siap pakai di perusahaan
- Rafiansyah Putra, Program Manager PT Flextronics Technology Indonesia, memberi masukan tentang pentingnya pengetahuan pembuatan CV bagi mahasiswa untuk bisa menarik perhatian HRD perusahaan, penggunaan software manajemen proyek misal Primavera, dll. komunikasi.
- Dr. Arif Rahman Hakim, HR Manager PT PCI Electronics Indonesia, memerlukan pengetahuan tentang Voice Of Customer dan House Of Quality
- Steffi Adam M.MSI., Batam Communities Network (BCN), memberi masukan tentang capaian pembelajaran lulusan dan yang dapat dipraktekkan kepada masyarakat
- Vina Apriliani Suudiah, MM, Ketua Bidang Investasi, Infokom dan Kerjasama Internasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Batam, peningkatan softskill komunikasi yaitu bahasa terutama Bahasa Asing.
- Azril Apriansyah, S.T., M.T. Kepala Dinas Kominfo Kota Batam, memberi masukan tentang inovasi dan kolaborasi prodi MR harus lebih ditingkatkan lagi, peningkatan skill dan kompetensi mahasiswa melalui sertifikat dan harus mengetahui perkembangan industri
- David Primadi, Supply Chain CIM Manager PT Valeo AC Indonesia, memberi masukan tentang skill Bahasa Inggris, pengetahuan tentang lapangan, perkembangan UKM, sertifikasi kompetensi, dan pengetahuan tentang isu yang paling terbarukan.
- Frans Panggabean, PT WIK Far East Batam, memberi masukan tentang peningkatan skill misal menguasai software Solidwork, manajemen proyek, self manajement, dan harus mendetailkan lagi mengenai praktikum
Melalui FGD ini Ketua Program Studi mengharapkan masukan dari para pakar akademisi dan praktisi industri sehingga kurikulum Manajemen Rekaysa tahun 2022 ini dapat memenuhi kebutuhan stakeholders dan pengguna lulusan. Kaprodi menyimpulkan dari pembahasan FGD yaitu kemampuan bahasa asing saat ini sudah menjadi kewajiban, kemampuan software, kemampuan leadership, kemampuan komunikasi serta sertifikasi kompetensi sangat dibutuhkan oleh lulusan Sarjana Manajemen Rekayasa.