
Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Padi & Akar dari Institut Teknologi Batam (ITEBA) melakukan survei ke Pulau Akar, Batam, pada Sabtu, 25 Januari 2025. Kegiatan ini mengungkap realitas unik pulau tersebut—bersih dan mandiri, namun masih menghadapi tantangan besar dalam sistem pengelolaan sampah.
Pulau Akar menepis stigma bahwa daerah terpencil selalu identik dengan lingkungan kumuh. Warga setempat menjaga kebersihan dengan baik, tetapi tidak memiliki sistem pengelolaan sampah yang efektif. Sampah plastik dibakar, sementara limbah organik dibuang ke laut karena kurangnya alternatif lain. Meski sudah ada keluhan kepada dinas kebersihan, hingga kini belum ada solusi konkret yang diberikan.
Selain permasalahan sampah, tim Mapala Padi & Akar juga menemukan fakta menarik. Pulau Akar memiliki fasilitas yang cukup baik, termasuk sekolah dasar dengan perpustakaan, lapangan luas, dan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Namun, mereka masih menghadapi kendala seperti tumpukan sampah plastik di belakang sekolah serta petugas air dan listrik yang enggan menetap di pulau ini, menyebabkan kesulitan saat terjadi gangguan layanan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat saja tidak cukup tanpa adanya sistem yang mendukung. Pulau Akar menjadi contoh bagaimana banyak daerah di Indonesia bergantung pada inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan program relawan untuk mendapatkan fasilitas yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Menanggapi kondisi ini, Mapala Padi & Akar ITEBA berencana menjalankan program edukasi pengelolaan sampah plastik dan organik, serta program pendidikan bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup di Pulau Akar.
Survei ini menjadi pengingat bahwa masyarakat di daerah terpencil tidak hanya membutuhkan bantuan dana, tetapi juga sistem yang berkelanjutan. Jika tidak ada langkah nyata dari pihak terkait, maka perubahan hanya akan datang dari inisiatif komunitas dan individu yang peduli. Mapala Padi & Akar ITEBA berharap program yang akan dijalankan bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan perubahan yang lebih besar bagi Pulau Akar.



