Program Studi Teknik Industri ITEBA pada Rabu Tanggal 24 Agustus 2022 Jam 09.00 s/d 12.00 WIB bertempat diruang B3-14 ITEBA, melaksanakan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Program Studi Teknik Industri (S1), kegiatan ini dilakukan secara hybrid. Tujuan diadakan FGD ini adalah untuk pengembangan kurikulum program studi Teknik Industri. FGD ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi terkait kebutuhan stakeholder dan pengguna lulusan, sehingga kurikulum yang dipakai sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DIDU). Rektor ITEBA Prof. Dr-Ing. Ir. H. Hairul Abral, dalam sambutannya menyatakan pegembangan kurikulum program studi Teknik Industri ini diharapkan mampu mewujudkan Link and Match antara kebutuhan pengguna lulusan dengan kompetensi lulusan ITEBA nantinya. Sehingga sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia industri dapat meningkatkan penyerapan lulusan perguruan tinggi.
Sementara itu Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr. Eng. Ansarullah Lawi dalam sambutannya mengatakan FGD kurikulum hari ini nantinya diharapkan memberikan masukan bagaimana mengatasi gap kebutuhan lulusan teknik industri pada perusahaan, karena berdasarkan hasil penelitian, 8 dari 10 perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruan tinggi yang siap pakai. Khususnya di era digital saat ini lulusan perguruan tinggi harus punya digital skills, yaitu tahu dan menguasai dunia digital. Agile thinking ability-mampu berpikir banyak skenario-serta interpersonal and communication skills-keahlian berkomunikasi sehingga berani adu pendapat.
Kurikulum Teknik Industri ITEBA menurut Ketua Program Studi Teknik Industri ITEBA Nurul Ilmi, ST., MT disusun mengacu pada kurikulum inti Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) dan Institute of Industrial and Systems Engineers (IISE) serta Visi dan Misi ITEBA, Fakultas Teknologi Industri dan Program Studi Teknik Industri ITEBA. Melalui FGD ini kami mengharapkan masukan dari para pakar akademisi dan praktisi industri sehingga kurikulum teknik industri tahun 2022 ini dapat memenuhi kebutuhan stakeholders dan pengguna lulusan. Hasil dari pembahasan FGD yaitu kemampuan bahasa asing saat ini sudah menjadi kewajiban, kemampuan leadership juga dibutuhkan, kemampuan komunikasi serta sertifikasi kompetensi menjadi softskill yang dibutuhkan oleh lulusan Sarjana Teknik Industri. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh pakar dan praktisi yaitu 1) Dr. Ir. Anas Ma’ruf, M.T, Koordinator Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Merdeka Belajar. 2) Jonrinaldi, S.T., M.T., Ph.D. Koordinator Wilayah Sumatera 2 Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI), 3) Frans Surya Phala G Manger Supply Chain Manager PT.TEC Indonesia, 4) Sugeng Prasetyo QA Manager PT Boilertech Indonesia, Kemi Yonaniko Talent Aqcuisition and L&D Manager PT Excelitas Technologies Batam, 5) Drs. Krus Haryanto, M.Si Subdirektorat Industri Badon Pengusahaan (BP) Batam, 6) Dr. Ir. Larisang, MT. Ketua Bidang Industrial, Mechanical, Electrical PW PII Kepulauan Riau, 7) Dr. (c) Paimin Siabaan, SE.,. M. Hum., M. Th Ketua DPW Kepulauan Riau Asosiasi Trainer Indonesia, 8) Yosef Adicita, M.Sc Ketua Bidang Pengembangan Profesi Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Provinsi Kepulauan Riau, 9) Nofriani Fajrah, S.T., MT Wakil Ketua Korwil Sumatera dan Kalimantan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), 10) Rahmat Arif Wibawa QA Manager PT OSI Electronics, Achmad Erry Branch Manager PT . Infiniti Nuansa Internasional.