Institut Teknologi Batam (ITEBA) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program lingkungan hidup melalui partisipasinya dalam Program Desa Pesisir Bersih yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program yang bertujuan mengatasi masalah sampah plastik di wilayah pesisir ini melibatkan banyak pihak untuk mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis pada komunitas masyarakat setempat.
Kegiatan penandatanganan Berita Acara Mutual Check Nol Persen (MC-0%) berlangsung di Pulau Buluh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait. Dari ITEBA, hadir Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr. Eng. Ansarullah Lawi, M.Eng., bersama Bapak Joni Eka Candra, S.T., M.T., dosen Program Studi Teknik Komputer. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi ITEBA dalam memajukan upaya pelestarian lingkungan di wilayah pesisir.
Para peserta yang hadir dalam acara tersebut turut menandatangani dokumen Berita Acara Mutual Check Nol Persen (MC-0%) sebagai bagian dari pelaksanaan tahap awal pembangunan pusat pengelolaan sampah. Fasilitas yang dibangun ini mencakup Tempat Pengumpulan Sampah (TPS) serta Pengelolaan Daur Ulang (PDU), berlokasi di Pulau Buluh. Paket pekerjaan ini dijadwalkan selesai dalam waktu 40 hari kalender.
Hadir dalam acara tersebut antara lain perwakilan dri Kepala Dinas Perikanan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Padang, Camat Bulang dan Lurah Kelurahan Pulau Buluh, pengurus Bank Sampah Pulau Buluh Bersih, serta perwakilan dari sektor industri PT. Free The Sea.
Pada kesempatan ini, dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pembangunan fasilitas pengelolaan sampah yang diharapkan dapat menjadi pusat pengelolaan sampah mandiri bagi masyarakat pesisir Pulau Buluh. Dengan adanya dukungan sarana seperti bangunan pusat pengelolaan dan kendaraan roda tiga, diharapkan masyarakat dapat melakukan pengelolaan sampah secara lebih terorganisir dan berkelanjutan.
Dr. Eng. Ansarullah Lawi menyampaikan harapannya agar sinergi antar sektor ini mampu menciptakan perubahan yang berarti bagi lingkungan pesisir Pulau Buluh. “Keterlibatan ITEBA dalam program ini sejalan dengan visi kami di daerah kemaritiman untuk memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah pesisir yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar Pak Lawi.
Program Desa Pesisir Bersih ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi daerah-daerah pesisir lain di Indonesia.