Institut Teknologi Batam (ITEBA) bersama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) dan Pemerintah Kota Batam turut mendukung Perlombaan Invitational Global Silambam Championship ke-3 yang diselenggarakan di Kota Batam pada tanggal 19-21 Mei 2023. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Majlis Silambam Porr Kalai Malaysia dan Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kepri.
Dalam acara yang diresmikan oleh Bapak Wahyu Wahyudin, S.P, P.Ma., Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, tampak hadir pula Prof. Dr. Ir. Chablullah Wibisono, MM., pengurus pusat Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah ini, yang juga merupakan mantan Rektor Universitas Batam periode 2018-2022, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang bela diri. Harapannya, acara serupa dapat diadakan kembali di masa mendatang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara serta para pecinta bela diri.
Rombongan dari Majlis Silambam Porr Kalai Malaysia, yang terdiri dari sekitar 90 orang, dipimpin oleh penasehat Dr. M. Chandra Sagaran, yang didampingi oleh Grandmaster N. Mooralitharan dan Master B. Duresh.
Sementara itu, perwakilan ITEBA yang hadir di acara ini meliputi Wakil Rektor 1, Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi, dan Dekan Fakultas Teknologi Industri, Bapak Dr. Ir. M. Ansyar Bora, S.T, M.T, IPM. Mereka juga turut berpartisipasi dengan membagikan medali pada kejuaraan pertandingan persahabatan ini. Selain itu, acara ini dihadiri oleh dua mahasiswa berprestasi ITEBA, yaitu Ghanang Harisya Ubra yang pernah memenangkan medali perak di ajang Porprov untuk bela diri tarung derajat, dan Muhammad Zukhruful Azkia yang telah meraih juara 1 dalam Wushu Sanda Kepri, juara 1 Jiu Jitsu Indonesia 1955 di Yogyakarta, serta juara 1 kejuaraan daerah gulat di Tanjung Pinang, dan sebagainya.
Silambam sendiri merupakan seni bela diri tradisional Dravidian yang menggunakan tongkat sebagai senjata. Gaya bela diri ini diyakini berasal dari Bukit Kurinji di Kerala, India, sekitar 5.000 tahun yang lalu, di mana masyarakat setempat menggunakan tongkat buluh atau rotan untuk membela diri dari binatang buas. Pada acara pertandingan persahabatan ini, pelatih tim tamu dari Malaysia memberikan pelatihan singkat tentang Silambam kepada puluhan anggota Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kepri, yang kemudian ikut serta dalam pertandingan persahabatan pada hari kedua. Meskipun dengan pelatihan yang singkat, tidak sedikit dari mereka ternyata berhasil meraih beberapa medali.
Acara Perlombaan Invitational Global Silambam Championship ke-3 sukses terselenggara, dan Dr. M. Chandra Sagaran mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tuan rumah di Batam yang telah terlibat langsung dalam berpartisipasi dan memberikan dukungan hingga acara berakhir sesuai rencana. Partisipasi ITEBA dalam acara ini sekali lagi membuktikan komitmennya dalam memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.