Jum’at, 24 Mei 2024 – Institut Teknologi Batam (ITEBA) kembali menunjukkan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan karir melalui partisipasinya di Batam Career & Education Expo 2024. Acara bergengsi yang diadakan di Nagoya Citywalk, Batam ini dihadiri oleh Wakil Rektor 1 ITEBA, Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi, sebagai salah satu narasumber utama.
Pada event ini, Bapak Lawi berkolaborasi dengan tokoh pendidikan terkemuka lainnya, seperti Ketua Dewan Pendidikan Kepri Bapak Dr. Encik Abdul Hajar, MM, dan Ketua Prodi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Bapak Dr. Albert Effendi Pohan, S.Pd, M.Pd. Ketiganya menjadi keynote speaker dalam Talkshow yang digelar setelah upacara pembukaan yang resmi dibuka oleh Asisten 1 Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Bapak Dr. H. T. S. Arif Fadillah, S.Sos., M.Si.
Dalam sesi Talkshow, para narasumber diberikan waktu 10 menit untuk memaparkan pandangan mereka mengenai “Tantangan Menuju Indonesia Emas” dengan fokus pada generasi muda di Kepulauan Riau. Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi menyoroti pentingnya teknologi Artificial Intelligence (AI) yang saat ini tengah menjadi tren global. Beliau mengingatkan generasi muda Kepri agar tidak lengah dan harus segera menguasai teknologi AI generatif untuk tidak tertinggal dari negara lain.
“Jika dari sekarang tidak mempelajari dan tanggap dengan teknologi AI generatif, maka ke depannya kita akan digantikan oleh orang yang mahir di bidang ini,” tegas Bapak Lawi. Beliau juga menekankan pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi Bonus Demografi yang akan datang. “Jangan sampai Bonus Demografi ini berubah menjadi Bencana Demografi dalam menyambut Indonesia Cemas 2024,” tambahnya.
Pada sesi tanya jawab, seorang mahasiswa Unrika mengajukan pertanyaan mengenai etika penggunaan AI, khususnya ChatGPT. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bapak Lawi menjelaskan beberapa prinsip etika yang harus dipegang teguh. Pertama, transparansi, di mana mahasiswa harus jujur tentang penggunaan AI dalam pekerjaan mereka. Kedua, integritas akademik, yang berarti menghindari plagiarisme dan memastikan bahwa karya yang diserahkan adalah hasil pemikiran sendiri, bukan salinan dari output AI. Terakhir, penggunaan yang bertanggung jawab, di mana ChatGPT digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti pemahaman dan pembelajaran materi.
Kehadiran ITEBA dalam event ini menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan pendidikan dan karir di Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Riau. Semangat dan kontribusi seperti inilah yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.