Senin, 10 Juni 2024 – Institut Teknologi Batam (ITEBA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui partisipasi aktif dalam acara Bimbingan Teknis II Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut 2024 (Gernas Bulan Cinta Laut). Acara ini diadakan oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. ITEBA diwakili oleh Wakil Rektor 1, Bapak Dr. Eng Ansarullah Lawi, yang menjadi salah satu narasumber utama dalam acara ini.
Dalam presentasinya yang bertajuk “Menuju Pulau Buluh yang Bersih dan Berkelanjutan”, Wakil Rektor 1 ITEBA membahas pentingnya penerapan konsep ekonomi sirkular untuk mengatasi masalah sampah. “Keberadaan sampah yang melimpah di Pulau Buluh menunjukkan betapa pentingnya kita mencari solusi yang berkelanjutan,” ujarnya sambil menunjukkan gambar kondisi nyata di lapangan. Beliau menjelaskan bahwa penerapan ekonomi sirkular, yang meliputi prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle, dapat membantu mengelola sumber daya dengan lebih bijak, menjaga lingkungan, dan mengurangi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh pencemaran.
Selain itu, Dr. Eng Ansarullah Lawi juga memperkenalkan inisiatif baru dari ITEBA yaitu transformasi sampah plastik menjadi paving block. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan menggunakan teknologi mesin yang canggih, sampah plastik dapat diolah menjadi paving block yang berguna untuk infrastruktur. Proses ini meliputi pemilahan, pencucian, pencacahan, pelumeran, dan pencetakan. “Mesin ini dirancang untuk operasi yang mudah dan aman, sehingga proses daur ulang dapat dilakukan oleh siapa saja di komunitas kita,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi aksi Program bersama ITEBA dengan pemerintah, industri, dan lembaga masyarakat yang berkomitmen untuk mendukung Program Pengelolaan Sampah di Pulau Buluh selama tiga tahun ke depan. “Melalui kerja sama dan teknologi yang tepat, kita dapat mengubah sampah menjadi sumber daya yang berharga. Mari kita bersama-sama menjadikan Pulau Buluh contoh sukses pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menguntungkan,” pungkas Pak Lawi.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan mahasiswa ITEBA, Thania Ardilla, dari Program Studi Manajemen Rekayasa. Thania menyampaikan rasa senangnya dapat berpartisipasi dan keinginannya untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan seperti ini. “Ini adalah pengalaman berharga dan saya sangat antusias untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang,” tuturnya.