Kamis, 1 Agustus 2024 telah dilaksanakan kegiatan FGD Evaluasi Implementasi Integrasi MBKM ke dalam Kurikulum. Kegiatan dibuka oleh Bapak Dipl. Ing. Ir. H. Hery Sunarsono, DEA selaku Wakil Rektor II. Setelah dibuka acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr. Ir. Ririt Dwiputri Permatasari, S.T., M.SI. selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi. Acara selanjutnya adalah presentasi evaluasi implementasi kurikulum MBKM dan mapping mata kuliah terhadap konversi MBKM oleh Ketua Program Studi Matematika, Ibu Andini Setyo Anggraeni, M.Sc.
Sesi diskusi dan rekomendasi dari akademisi di sampaikan oleh Prof. Dr. Syafrizal Sy, M.Si., guru besar bidang matematika di Universitas Andalas. Beliau menyampaikan bahwa kurikulum dapat diibaratkan sebagai sebuah mesin. Mahasiswa saat ini seharusnya mengejar ilmu dan mengubah pola pikir, bukan sekadar mengejar nilai. Meskipun kurikulum itu penting dan diperlukan, yang lebih penting lagi adalah mempersiapkan tenaga pengajarnya. Kurikulum di Program Studi Matematika Institut Teknologi Batam sudah baik, namum perlu diperhatikan lagi bagaimana materi itu disajikan dan apakah penyajinya mampu menyampaikannya dengan baik sehingga peserta didik puas dengan penyajiannya. Ibarat berlian, nilai jualnya tergantung pada sejauh mana kita mampu melihat potensinya. MBKM sejatinya bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa beradaptasi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja. Langkah awalnya adalah mendata tempat-tempat yang dapat dijadikan lokasi MBKM, kemudian mengundang pihak-pihak terkait untuk berdiskusi dan saling mengenal. Perlu diidentifikasi apa yang dapat kita berikan dan apa yang mereka butuhkan. Dengan demikian, MBKM berfungsi sebagai jembatan peghubung.
Sesi diskusi dan rekomendasi dari praktisi di sampaikan oleh Bapak M. Lutfi selaku Kepala Bagian Pengawasan PEPK dan LMS Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau beserta rekan. Beliau menyampaikan bahwa OJK saat ini belum memiliki banyak lulusan aktuaria. Namun, banyak mata kuliah di Program Studi Matematika Institut Teknologi Batam yang relevan dan dimanfaatkan di OJK. Salah satu departemen di OJK, yaitu Departemen Statistik, bertugas menangani kajian-kajian terkait data statistik adalah departemen yang sangat sesuai untuk penempatan program MBKM ini. Program MBKM berpotensi untuk diterapkan di OJK. Saat ini, OJK membuka kesempatan magang selama 1 bulan atau 20 hari kerja, dengan sistem rotasi bagi peserta magang. Untuk program MBKM yang berdurasi 4 bulan, OJK masih perlu mendiskusikan lebih lanjut mengenai pelaksanaannya, mengingat di daerah masih dimungkinkan program magang di bawah 6 bulan. Selama magang, biasanya mahasiswa dilibatkan dalam berbagai tugas seperti tata persuratan, proses pencairan dana, pengelolaan absensi laporan publikasi dari Bank Pengkreditan Rakyat (BPR), sosialisasi ke sekolah, serta partisipasi dalam acara-acara kantor. Program magang di OJK baru dibuka dalam dua tahun terakhir, dengan tugas-tugas umumnya serupa untuk setiap peserta.