
Dua dosen Institut Teknologi Batam (ITEBA) resmi dilantik sebagai pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Batam periode 2025–2028. Pelantikan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di Auditorium Politeknik Negeri Batam.
Dua dosen ITEBA yang masuk dalam kepengurusan ini adalah Dr. Ir. M. Ansyar Bora, S.T., M.T., IPM. sebagai Dewan Penasehat, serta Dr. Ir. Ririt Dwiputri Permatasari, S.T., M.Si. sebagai Anggota Bidang Promosi, Publikasi, dan Sosial Masyarakat. Keterlibatan mereka menjadi bukti peran aktif akademisi ITEBA dalam penguatan profesi insinyur di tingkat daerah maupun nasional.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Pengurus Wilayah (PW) PII Kepulauan Riau, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Dr. Eng. Ansarullah Lawi, Sekretaris PW PII Kepri, bersama Wakil Ketua PW PII Kepri. Kehadiran mereka menjadi bagian penting dalam proses pengesahan kepengurusan baru PC PII Kota Batam yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat PII.
Selain pelantikan, acara juga diisi dengan talkshow menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, dan PII Pusat. Salah satu narasumber utama, Ir. Insannul Kamil, Ph.D., IPU, ASEAN Eng., APEC Eng., menyoroti dinamika struktur ekonomi Batam dalam satu dekade terakhir. Ia menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan masih mendominasi struktur ekonomi Batam, meski kontribusinya menurun signifikan dari 52% pada 2015 menjadi 44% pada 2024. Sebaliknya, sektor perdagangan dan jasa justru mengalami tren peningkatan, dari 20% pada 2015 menjadi 27% pada 2024.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pergeseran ini perlu disikapi dengan strategi pembangunan yang adaptif. Batam, sebagai kawasan strategis nasional, harus mampu mengoptimalkan fungsi industri, perdagangan, logistik, dan pariwisata. Dalam konteks regional, Batam juga menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi segitiga pertumbuhan Johor–Singapura–Riau (JSR Growth Triangle). Struktur ekonomi kawasan ini menunjukkan kecenderungan berimbang, di mana Kepri atau Batam menitikberatkan pada manufaktur dan jasa, Johor Bahru lebih pada jasa modern dan pariwisata, sementara Singapura berperan sebagai pusat jasa global.
Menanggapi kegiatan ini, Bapak Dr. Eng. Ansarullah Lawi, yang juga adalah Wakil Rektor 1 ITEBA, menyampaikan bahwa Keterlibatan dosen ITEBA dalam kepengurusan PII merupakan bentuk nyata kontribusi akademisi terhadap penguatan profesi insinyur di Kota Batam.
“Momentum ini memberi ruang kolaborasi yang lebih luas antara perguruan tinggi, industri, dan organisasi profesi, sehingga Batam mampu terus berkembang dalam menghadapi tantangan regional maupun global,” ungkap Pak Lawi.
Dengan keterlibatan aktif para dosen ITEBA di kepengurusan PII, diharapkan tercipta sinergi yang semakin kuat antara dunia akademik dan profesional untuk mendukung pembangunan Batam dan Kepulauan Riau ke depan.






