Pada tanggal 12 September 2024, tim dosen Institut Teknologi Batam (ITEBA) bersama dengan Komunitas Nelayan Tangguh Indonesia (KNTI) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Terih/Kelembak. Fokus utama pengabdian ini adalah pengenalan dan implementasi Formasi Kura-kura, sebuah metode inovatif untuk menahan erosi pantai.
Formasi Kura-kura merupakan teknik yang terdiri dari sekumpulan batok kelapa yang diikat menjadi satu. Di atas formasi batok kelapa ini kemudian ditanami dengan tanaman bakau. Metode ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan erosi pantai yang sering dihadapi oleh masyarakat pesisir.
Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berupa sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 12 September 2024. Pada tahap ini, masyarakat Kampung Terih/Kelembak diperkenalkan dengan konsep Formasi Kura-kura dan diberikan pelatihan mengenai cara pembuatan dan perawatannya. Tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2024, di mana tim bersama masyarakat akan melakukan pemasangan langsung Formasi Kura-kura di sepanjang pantai Kampung Terih/Kelembak.
Tim dosen ITEBA yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini antara lain Dipl. Ing. Ir. H. Hery Sunarsono, DEA, Sari Rahmiati, M.Pd, dan Eko Sulistyono, M.Si. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa ITEBA, memberikan mereka kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan berkontribusi langsung pada masyarakat.
Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan masyarakat Kampung Kelembak dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengatasi erosi pantai. Selain itu, implementasi Formasi Kura-kura juga diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kelestarian lingkungan pesisir di wilayah tersebut.