Batam, 12-13 Oktober 2024 – Ir. Dimas Akmarul Putera, M.T., C.Ed., dosen Manajemen Rekayasa dari Institut Teknologi Batam, berhasil meraih penghargaan 2nd Best Abstract Paper dalam 11th International Multidisciplinary Conference in Education, Tourism, Environmental, Science, and Technology. Beliau mempresentasikan penelitian berjudul “Microplastic Pollution in Coastal Areas of Pulau Buluh: Distribution, Sources, and Environmental Impact”, yang berfokus pada distribusi, sumber polusi, serta dampak mikroplastik di kawasan pesisir Pulau Buluh. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami pencemaran plastik yang mengancam ekosistem laut.
Penelitian ini mendapat apresiasi besar dari para peserta konferensi, mengingat isu mikroplastik adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh ekosistem laut saat ini. Ir. Dimas juga menyoroti bahwa masalah mikroplastik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat mengancam kesehatan manusia karena partikel-partikel kecil ini dapat masuk ke rantai makanan. Pulau Buluh dipilih sebagai objek penelitian karena lokasinya yang strategis di pesisir dan tingkat pencemaran plastik yang tinggi, menjadikannya area ideal untuk mengeksplorasi dampak mikroplastik. Dalam komentarnya, beliau menyatakan, “Penting bagi kita untuk melindungi diri dari bahaya mikroplastik karena partikel-partikel kecil ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia melalui rantai makanan.”
Konferensi yang digelar di Ruang Natuna, Batam Tourism Polytechnic, ini dihadiri oleh peserta dari empat negara: Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Dengan tema “Leveraging Sustainable Climate Through Education”, konferensi ini menjadi ajang bagi para akademisi dan praktisi untuk berbagi ide dan penelitian mengenai perubahan iklim berkelanjutan. Acara ini memperkuat kerja sama internasional dalam mendukung upaya keberlanjutan melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Konferensi ini juga menyoroti pentingnya pendidikan sebagai alat untuk menghadapi tantangan perubahan iklim global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), sekaligus mendorong dialog ilmiah yang produktif di antara negara-negara peserta.