ITEBA: BATAM merupakan lahan potensial untuk berkembangannya animator kelas dunia, sebab dengan memanfaatkan kedekatan dengan dengan negara tetangga Singapuran memberikan nilai tambah bagi perkembangan industri animasi dan desain.
“Dari Batam kita akan mendunia, kenapa tidak dengan demikian Batam akan dijadikan basis bagi perkembangan dunia animasi ke depannya,” kata Dr. Naomi Haswanto disela acara ‘Peluang dan Tantangan DKV di Masa Depan, Mengenal Lebih Dekat Desain Komunikasi Visual’ yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Batam (ITEBA) yang bekerja sama dengan Batam Tourism Polytechnic (BTP) di kampus BTP pada, Minggu (25/3).
Dia berharap generasi muda Batam harus mengambil peluang besar ini guna ikut bersaing di dunia global. Apalagi melibatkan industri animasi Batam yang saat ini berkembang pesat. Bahkan dengan industri di dunia animasi dan desain khususnya Batam dan Kepulauan Riau, semakin maju sehingga menjanjikan untuk berkembang di masa akan datang.
Senada dengan itu, Banung Grahita dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan sejumlah animator terkenal di Indonesia saat ini sudah meraup dolar Amerika dengan kehalian yang ada pada mereka. Dia memberikan contoh kepada animator Indonesia mengerjakan beberapa proyek dari penerbit komik dunia seperti Marvell merupakan komika yang berasal dari Indonesia.
“Jadi hobi menjadi pekerjaan merupakan harapan banyak orang. Anda tidak merasa seperti bekerja anda menjadi tuan bagi diri anda sendiri,” katanya.
Khusus animasi dan peluangnya di Kepulauan Riau, Triyadi Guntur yang juga dosen ITB mengatakan rugi jika generasi muda tidak memberikan kontribusi bagi perkembangan animasi. Sebab, lanjutnya, masa depan periklanan produk dari sebuah industri akan digarap dengan menggunakan animasi. Dan hal itu tentu saja peluang usaha yang besar dengan nilai yang tidak sedikit bagi pemasukan generasi muda. Karena perusahaan besar sudah memanfaatkan animator untuk memasarkan produknya. (adm/hen)