
Kamis, 24 Juli 2025 – Dua delegasi dari Institut Teknologi Batam (ITEBA), Ibu Elsa Putri Pertiwi, S.T., M.Tech, dan Ibu Devina Wistiasari, S.M., M.M, menghadiri acara diseminasi yang diselenggarakan oleh Serindit Philosophy Centre. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan pihak terkait mengenai krisis ekologis yang tengah dihadapi pesisir Teluk Lengung, Batam, yang menjadi lokasi utama penelitian terkait ekosistem pesisir yang semakin terancam.
Teluk Lengung, yang sebelumnya dikenal dengan keanekaragaman hayati yang melimpah, kini mengalami kerusakan parah akibat pencemaran limbah dan aliran buangan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada habitat alami dan berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat setempat, yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Dampak dari degradasi lingkungan ini telah mempersulit masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Sejak Agustus tahun lalu, tim dari Serindit Philosophy Centre telah melakukan riset mendalam di wilayah Teluk Lengung, yang sekarang bekerja sama dengan Universitas Batam dalam melanjutkan penelitian tersebut. Riset ini bertujuan untuk memberikan solusi konkret terhadap masalah yang dihadapi oleh kawasan pesisir ini serta memperkuat langkah-langkah mitigasi untuk menyelamatkan ekosistem yang semakin kritis.
Pada acara yang digelar di Aula Sekolah Mondial Batam, Ibu Elsa Putri Pertiwi dan Ibu Devina Wistiasari turut serta dalam pemaparan dokumen terkait kondisi kerusakan habitat dan hilangnya daya dukung ekosistem di Teluk Lengung. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan pemerintah dan lembaga terkait yang memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Batam.
Melalui kegiatan ini, ITEBA berharap dapat terus berkontribusi dalam upaya penyelamatan lingkungan, baik melalui riset, pengabdian masyarakat, maupun penyuluhan yang berfokus pada pentingnya menjaga keberagaman hayati dan kelestarian ekosistem pesisir di Batam.


