Wabah virus corona atau covid 19 yang melanda dan merebak di seluruh dunia dimulai pada tahun 2020 dan meningkat pesat selama hampir 2 tahun. Sempat berhenti dan mempunyai titik terang dengan kasus penyembuhan yang meningkat setelah hampir satu tahun terakhir, warga negara dunia khususnya Indonesia kembali digegerkan dengan peningkatan penyebarannya kembali di akhir tahun 2022.
Lantas hal ini membuat perubahan pola hidup banyak orang, di mana salah satu bukti nyatanya terlihat pada meningkatnya penggunaan alat digital di antara para orang muda, maupun orang tua dan merebak ke seluruh kalangan.
Salah satu hal positifnya dalam kasus covid yang melonjak ini, semua kalangan dituntut untuk lebih bisa dan fasih menggunakan teknologi maupun alat digital yang akan mempermudah kehidupan dalam masa pandemi.
Hal ini dibuktikan demi mengurangi pertemuan dan penyebaran virus yang bisa menular, masyarakat di dunia khususnya kaum milenial rutin dan memilih menggunakan e-commerce.
E-commerce sendiri dinilai sebagai salah satu teknologi digital teratas yang menurut survey paling banyak penggunaannya. Tahun 2020 hingga 2021, Negara Indonesia dan Negara Singapura menempati posisi teratas sebagai negara tertinggi penggunaan teknologi e-commerce dengan 50% diantaranya merupakan kaum milenial.
Para ahli didunia mengungkapkan, COVID-19 benar-benar merupakan salah satu akselerator hebat. Karena tanpa disadari, benar-benar telah membantu mempercepat transformasi digital yang telah dibicarakan selama bertahun-tahun, dan hal tersebut merupakan hal yang positif.
Ditahun 2022 sendiri dipastikan penggunaan teknologi digital di tengah pandemi semakin meningkat lebih dari 50% mengingat penyebarannya yang kembali merebak dan semakin variasi nya bentuk e-commerce yang tersedia.
Source Image: Illustration of COVID-19 contact tracing app (Shutterstock/Redkey USB)